Bahaya! 1 Setting ISO yang Luput Bikin Data Kamu Gampang Dibobol, Cek Sekarang

Perhatian: satu pengaturan sering terlewat di kerangka keamanan informasi dan itu bisa membuka peluang ancaman bagi sistem Anda. Di Indonesia banyak lembaga sudah mengadopsi standar, termasuk SEVIMA yang melayani 1.200+ perguruan tinggi dengan 3 juta pengguna, serta Telkom University yang meraih sertifikasi pada awal 2025.

Di bagian ini Anda akan belajar mengidentifikasi pengaturan kritikal yang sering diabaikan. Kami memaparkan bagaimana kelengahan kecil pada cakupan ISMS atau hak admin bisa mengekspos data sensitif dan menimbulkan ancaman nyata.

Anda juga akan mendapat checklist cepat untuk menilai risiko di lingkungan operasional. Dengan memahami 27001 standar dan praktik standar keamanan yang tepat, Anda bisa segera menjaga keamanan sebelum insiden terjadi.

Bahaya yang Terabaikan: Satu “Setting” ISMS yang Sering Luput dan Membuka Celah Data

Scoping yang tidak lengkap dapat membuat aset penting terlewat dan rentan dieksploitasi. Di lingkungan berbasis teknologi, kombinasi cakupan ISMS yang sempit dan kontrol akses admin yang longgar memperbesar risiko kebocoran data.

Scoping ISMS dan kontrol akses

Scoping yang membiarkan layanan cloud atau modul akademik di luar ruang lingkup akan menyisakan aset liar.

Kontrol akses berbasis peran dan prinsip least privilege menutup celah otorisasi. Tanpa itu, akun admin memberi akses terlalu luas pada informasi sensitif.

Monitoring dan logging untuk deteksi dini

Log yang tidak lengkap atau tidak ditinjau membuat deteksi insiden terlambat. Sistem keamanan tanpa korelasi peristiwa memperlambat respons dan memperbesar dampak operasional.

Praktik ini juga menjadi fokus audit internal dan eksternal. Bukti operasional—log teratur, konfigurasi hak, dan rencana eskalasi—mempermudah pembuktian kontrol berjalan saat penilaian.

Keamanan ISO: Memahami ISO/IEC 27001:2022 dan Sistem Manajemen Keamanan Informasi

Mengenal elemen inti 27001 membantu Anda menata perlindungan data yang proporsional dan terukur. Standar internasional ini menetapkan kerangka untuk membangun, menerapkan, dan terus meningkatkan sistem manajemen keamanan informasi pada organisasi.

Elemen kunci standar

Inti dari iso 27001 adalah penilaian risiko yang jelas: identifikasi, evaluasi, dan mitigasi risiko yang relevan dengan layanan dan aset Anda.

Kebijakan memuat pengelolaan akses, klasifikasi informasi, dan prosedur respons insiden. Kontrol teknologi meliputi enkripsi, kontrol akses berbasis peran, dan monitoring untuk mendeteksi perilaku anomali.

“Sistem manajemen yang dipelihara rutin membuat organisasi lebih siap menghadapi ancaman dan menjaga kontinuitas layanan.”

Untuk langkah praktis dan referensi sertifikasi, lihat panduan sertifikasi iso 27001 2022 yang menjelaskan persyaratan dan bukti yang biasanya diminta auditor.

Panduan Implementasi Ultimate: Dari Gap Analysis hingga Kontrol Keamanan yang Efektif

Mulai dari pemetaan peran hingga penutupan celah teknis, langkah praktis berikut membantu Anda menerapkan standar secara terukur.

Menyusun tim dan kebijakan

Pertama, identifikasi tim inti ISMS: sponsor eksekutif, penanggung jawab kontrol, dan pemilik proses. Pastikan peran ini tercatat dalam kebijakan agar dukungan manajemen jelas.

Menyusun tim, kebijakan, dan gap analysis

Lakukan gap analysis terhadap persyaratan iso 27001 untuk menemukan kontrol yang belum ada. Prioritaskan perbaikan berdasarkan dampak bisnis dan tingkat risiko.

Contoh praktik: Telkom University membentuk tim tahun 2024, menyusun kebijakan, lalu melakukan gap analysis sebelum audit internal terintegrasi.

Mengintegrasikan kontrol ke proses layanan TI

Integrasikan kontrol keamanan ke proses operasional agar tidak menghambat produktivitas. Otomasi persetujuan akses dan peninjauan berkala membantu efisiensi.

Manajemen risiko, dokumentasi ISMS, dan proteksi data

Kelola risiko dari identifikasi hingga perlakuan dan dokumentasikan keputusan dalam ISMS. Simpan bukti audit seperti pernyataan penerapan, catatan pelatihan, dan hasil uji kontrol.

Audit, Kepatuhan, dan Pemeliharaan Sertifikasi ISO 27001 yang Berkelanjutan

Audit berkelanjutan memastikan organisasi Anda tidak hanya memenuhi persyaratan, tetapi juga terus meningkatkan efektivitas kontrol terhadap ancaman yang berubah.

Audit internal terintegrasi mengumpulkan temuan dari proses operasional dan menyajikannya ke Rapat Tinjauan Manajemen. Rapat ini menetapkan prioritas perbaikan, alokasi sumber daya, dan target peningkatan efisiensi.

Audit eksternal: Tahap I dan Tahap II

Audit Tahap I fokus pada kesiapan dokumentasi dan bukti awal. Tahap II menilai efektivitas penerapan kontrol di lapangan.

Contoh nyata: Telkom University menjalani Tahap I pada 28–29 Nov 2024 dan Tahap II pada 11–13 Des 2024. Hasilnya, mereka memenuhi persyaratan dan sertifikat diumumkan 3 Jan 2025 untuk layanan Data Center dan LMS.

Surveillance dan recertification

Setelah mendapatkan sertifikasi iso 27001, lakukan surveillance tahunan pada dua tahun pertama dan recertification pada tahun ketiga. Siklus ini memaksa Anda mengelola temuan, memvalidasi perbaikan, dan memperbarui penilaian risiko.

Untuk detail kriteria dan persiapan bukti, baca panduan kriteria audit keamanan informasi.

Studi Kasus Indonesia: SEVIMA dan Telkom University dalam Mewujudkan Keamanan Informasi

Dua institusi besar menampilkan langkah praktis yang bisa Anda tiru untuk memperkuat perlindungan data pada layanan pendidikan.

SEVIMA dan iso 27001:2022 — perlindungan data akademik, kepatuhan, dan efisiensi operasional

SEVIMA menggunakan sertifikasi iso 27001 untuk menata kontrol pada layanan berbasis teknologi yang melayani 1.200+ perguruan tinggi dan 3 juta pengguna.

Mereka menyeimbangkan kontrol dan kenyamanan pengguna dengan fokus pada pengelolaan risiko, bukti operasional, dan proses audit agar kepatuhan terhadap standar internasional tetap terjaga.

Telkom University: dari gap analysis, AMI, hingga sertifikasi BSI untuk Data Center dan LMS

Telkom University membentuk tim ISMS pada 2024, melakukan Audit Mutu Internal II yang melibatkan 83 auditor dan 72 auditee, lalu audit BSI tahap I dan II.

Hasilnya: sertifikasi iso 27001 diumumkan 3 Jan 2025 untuk layanan Data Center dan LMS, yang memperkuat perlindungan data dan meningkatkan efisiensi respons insiden.

“Implementasi yang terukur membuat organisasi lebih siap menjaga informasi dan layanan bagi pemangku kepentingan.”

Kesimpulan

Ringkasnya, kerangka sistem manajemen yang konsisten menempatkan kontrol pada titik paling kritikal untuk menurunkan risiko dan menjaga kontinuitas layanan.

,

Anda telah melihat bahwa manajemen keamanan terstruktur membantu organisasi menyatukan kebijakan, kontrol, dan pengelolaan risiko tanpa menghambat kinerja tim.

Perbaiki scoping ISMS, perketat akses admin, kuatkan monitoring, dan siapkan bukti audit sejak awal. Langkah ini relevan di berbagai lingkungan teknologi informasi dan organisasi, kecil atau besar.

Pelajaran dari SEVIMA dan Telkom menunjukkan bahwa komitmen pimpinan dan mitra internal lebih menentukan hasil daripada ukuran investasi. Untuk panduan praktis, baca memahami 27001.

➡️ Baca Juga: Festival Seni dan Budaya di Jakarta Menarik Wisatawan Internasional

➡️ Baca Juga: Presiden Puji Kreativitas Anak Muda dalam Inovasi Pertanian

Exit mobile version